Informasi merupakan hal yang sangat penting dari waktu ke waktu. Pencahayaan sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari. Masalah sektor penerangan saat ini
adalah efisiensi energi yang masih belum teratasi. Dimana penggunaan listrik untuk penerangan masih
menggunakan teknologi lama yang tidak ramah lingkungan dan menghabiskan banyak biaya per bulan.
Salah satu konsep IoT yaitu smart lighting muncul sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan di
bidang lighting. Namun penerangan pintar saat ini masih membutuhkan sumber listrik langsung dari
pemerintah (PLN), Selain itu sektor seperti tempat wisata di pedesaan masih perlu diperhatikan karena
masih banyak daerah yang belum memiliki sumber listrik yang dapat digunakan untuk penerangan
jalan. objek wisata tersebut. Sehingga diperlukan teknologi smart lighting yang dapat menghasilkan
sumber listrik sendiri untuk menekan biaya listrik yang harus dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk
membangun sebuah alat atau perangkat yang dapat mengelola dan mengoptimalkan energi yang
dikeluarkan dengan membangun sebuah perangkat IoT menggunakan sensor piezoelektrik sebagai
bahan utama untuk menghasilkan medan listrik yang akan menghasilkan energi listrik untuk penerangan
atau penerangan di daerah tujuan wisata pedesaan dan menggunakan algoritma kabur. Logika Mamdani
merupakan penentu intensitas cahaya yang didapat dari sensor cahaya pada perangkat IoT. Hasil
keseluruhan dari sistem yang telah dibangun dapat bekerja dengan baik dan algoritma fuzzy mamdani
dapat digunakan dengan baik dengan akurasi penghematan daya sebesar 93% pada saat pengujian.
Selain itu, sistem monitoring yang dibangun juga mengikuti data yang diperoleh dari sistem. Kesesuaian
antara sistem fuzzy dengan Matlab secara keseluruhan sesuai dengan nilai 100%.
Kata kunci— Sensor Piezoelektrik, IoT, PLN, Smart lighting, Sensor LDR, fuzzy logic