ABSTRAK
Pada dasarnya film merupakan sebuah bentuk komunikasi massa elektronik yang berupa media audio visual serta mampu menampilan berbagai bentuk kata, bunyi, sitra sekaligus kombinasi. Pada dasarnya film terkadang dibentuk untuk menampilkan gambaran sebuah realitas sosial yang terjadi secara real di masyarakat. Pada dasarnya penelitian ini disusun agar dapat mengetahui bentuk-bentuk diskriminasi yang terjadi di masyarakat pada era kolonialisme belanda melalui kontruksi yang digambarkan lewat pengadeganan sekaligus dialog dalam film Bumi Manusia. Film Bumi Manusia sendiri merupakan film fiksi yang diangkat berdasarkan novel yang mengisahkan kejadian penindasan yang dialami oleh tokoh Titho Adhie dan keluarga Nyai Ontosoroh. Fokus penelitian sendiri di fokuskan pada bentuk-bentuk yang dapat di katakan sebagai sebuah tindakan diksriminasi. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan juga data-data yang dipilih sebagai objek Analisa dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Maka telah didapatkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa terdapat sebuah tindakan diskriminasi yang divisualisasikan secara dominan dalam film Bumi Manusia. i diskriminasi sendiri dapat dianalisis melalui adegan-adegan yang ditayangkan dan juga dialog yang dipilih pada film tersebut. Salah satu contohnya yaitu adanya ketidak seimbangan hukum yang dialami oleh seorang perempuan yang memiliki julukan seorang Nyai.
Kata Kunci: Semiotika, Barthes, Film, Bumi Manusia