Dewasa ini, industri teksktil semakin bertumbuh pesat. Hal ini disebabkan oleh tiga
kalangan yang memainkan pernanan krusial. Kalangan pertama, yaitu kelompok
masyarakat yang membeli pakaian karena kewajiban dari pekerjaan, sehingga harus
memiliki beberapa pasang pakaian yang selalu siap pakai. Selanjutnya ada kalangan
kedua, yaitu kelompok masyarakat yang berbelanja pakaian, hanya pada hari-hari
besar. Walaupun intensitas yang tidak terlalu sering, namun ketika moment spesial
itu tiba. Munculah kecenderungan untuk membeli lebih dari satu potong pakaian.
Selanjutnya ada kalangan ketiga, yaitu kelompok masyarakat yang membeli busana
karena mengikuti tren terbaru. Secara tidak sadar, hal ini sudah tertanam dalam
alam bawah sadar, jika ada tren baru yang muncul. Maka kalangan tersebut merasa
memiliki kewajiban, untuk ikut serta dengan tren tersebut.
Secara tidak langsung, dengan semakin banyaknya kebiasaan membeli dengan pola
tersebut. Maka industri teksktil juga akan berusaha mendorong jumlah produksi
hingga kapasitas maksimal, sampai terkadang menyisakan limbah yang beraneka
ragam. Mulai dari bahan baku untuk pembuatan pakaian, hingga barang lain yang
digunakan untuk operasional, seperti plastik, selotip, hingga kardus. Sedangkan,
dibeberapa toko sudah mulai marak yang menjual pengemasan ramah linkungan.
Selain hal tersebut, mayoritas jasa ekspedisi untuk jarak menengah hingga jauh,
menggunakan bahan bakar minyak solar sebagai piliihan utama.
Sedangkan pemerintah sudah mulai menyediakan stasiun pengingisian bahan bakar
gas di beberapa tempat. Jika dibandingkan, ternyata BBG lebih murah 10%
dibandingkan BBM solar. Maka penggunaan BBG sebagai bahan bakar utama itu
secara langsung akan mengurang biaya pengeluaran dan lebih ramah lingkungan.
Di sisi lain, CV. Suraya Wahana ini membutuhkan suatu sistem, yang dapat
membantu proses penjualan produk kepada pelanggan dengan proses yang lebih
ramah lingkungan dan semua proses penjualan dapat diakses melalui satu sistem
yang terintegrasi. Maka dari itu, pada proyek ini peneliti melakukan perancangan
sistem ERP dengan modul sales.
Selain itu, data transaksi yang dilakukan oleh divisi penjualan, dapat ditampilkan
pada sebuah sistem dashboard. Dengan semakin beragam data yang dapat
ditampilkan oleh dashboard. Sehingga rancangan sistem dashboard ini dapat
menampilkan indikator sustainable yang didasari oleh Key Performance Indicator
yang sudah ditentukan oleh CV. Suraya Wahana. Namun, selain dapat
menampilkan Key Performance Indicator secara keseluruhan, rancangan sistem
dashboard ini juga dapat menampilkan performa dari masing-masing Key
Performance Indicator secara terpisah. Hal ini bergantung dengan data apa saja
yang ingin ditampilkan dan tidak, semua pengaturan ini dapat dilakukan
menggunakan fitur filter di sustainable sales dashboard. Selain fitur filter, pada
sustainable sales dashboard ini juga memiliki fitur navigasi antar halaman,
sehingga akan lebih memudahkan jika ingin berpindah halaman secara lebih cepat.
Tentu saja, untuk dapat menampilkan sustainable sales dashboard itu,
diperlukannya beberapa data dari sistem Odoo untuk dapat ditampilkan. Mayoritas
data yang digunakan itu, bersumber dari data transaksi penjualan. Maka dari itu,
beberapa penyesuaian pun juga dilakukan pada modul sales di sistem Odoo, antara
lain; menambahkan sustainable product variants, sustainable product shipping,
sustainable promotions program, sustainable customer data, coupon program,
sales team, dan delivery method. Namun, seluruh rancangan ini tidak dapat
dijalankan sistematikan dan metodologi yang digunakan tidak sesuai. Maka dari itu,
proyek ini menggunakan metode Quickstart yang memang diciptakan untuk
digunakan pada sistem Odoo pada proses perancangannya.