PT INKA (Persero) adalah salah satu dari beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia yang memproduksi kereta api yang terintegrasi di Asia Tenggara. PT. INKA (Persero) menerapkan strategi bisnis yaitu make-to-order dimana PT. INKA (Persero) akan memproduksi kereta apabila terdapat pesanan masuk dan sesuai dengan permintaan konsumen. Saat ini PT. INKA (Persero) sedang memengalami permasalahan keterlambatan assembly, khususnya di bagian assembly Longitudinal Beam. Keterlambatan yang terjadi pada proses assembly Longitudinal Beam disebabkan oleh ketidaktersediaan part pada saat assembly. Ketidaktersediaan part pada saat assembly dikarenakan aliran informasi yang berjalan tidak lancar. Untuk mengatasi permasalahan keterlambatan assembly Longitudinal Beam dibutuhkan kontrol produksi berupa Kanban. Kanban adalah salah satu dari tools Just In Time dimana kanban dapat mengontrol aliran produksi agar tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Perancangam kanban pada penelitian ini menggunakan metode constant quantity withdrawal kanban untuk menghitung kartu kanban yang nantinya akan diterapkan di area assembly Longitudinal Beam. Hasil dari perancangan kanban pada proses assembly Longitudinal Beam yaitu dapat mengurangi keterlambatan sebesar 54%. Hal ini disebabkan karena perancangan kanban dapat memberikan informasi mengenai part apa, berapa banyak dan kapan part tersebut harus diproduksi.