Penelitian ini dilakukan pada salah satu UMK yang memproduksi emping singkong yaitu Pos Pelayanan Teknologi Desa Ikhlas Ramaku di Kabupaten Bandung Barat. Pada proses produksi emping singkong, pengrajin emping singkong menggunakan alat press untuk melakukan proses pencetakan pada adonan emping singkong. Proses pengepresan adonan singkong ini dilakukan secara berulang (repetitive motion) sehingga operator harus melakukan pekerjaan dengan posisi kerja yang tidak efisien. Posisi kerja tersebut dapat memungkinkan untuk terjadinya risiko kecelakaan kerja ataupun cedera Musculoskletal Disorders pada pekerja. Setelah dilakukan analisis, didapatkan skor REBA sebesar 8 dan 9 serta tingkat keluhan sakit pada NBM terbesar yaitu pada bagian punggung, pergelangan tangan kanan, lutut kiri dan lutut kanan dengan waktu proses pengepresan untuk 10 kg singkong selama 105 menit. Perancangan desain alat press ini menggunakan pendekatan Ergonomic Function Deployment (EFD) karena penelitian ini bertujuan untuk merancang alat yang lebih ergonomis bagi operator dan nyaman untuk digunakan. Bentuk alat yang akan dirancang didasari pada prinsip efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien (EASNE). Alat yang dihasilkan dari hasil perancangan pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas. Setelah menggunakan rancangan alat bantu usulan, didapatkan skor REBA menjadi 3 dan 4, serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pengepresan untuk 10 kg singkong yaitu menjadi 70 menit.