PT. XYZ adalah perusahaan konstruksi jaringan telekomunikasi yang merupakan anak perusahaan dari PT. Telkom Indonesia. Saat ini PT. XYZ sedang melaksanakan beberapa proyek yang dipegang oleh unit konstruksi. Unit konstruksi adalah unit yang memegang proyek provisioning type 2 dan 3. Salah satu proyek yang sudah selesai adalah program STTF dimana 54 dari 139 proyek dalam program ini mengalami over budget yang disebabkan oleh banyaknya risiko yang terjadi selama pelaksanaan proyek. Saat ini, unit konstruksi akan melaksanakan proyek baru yaitu proyek migrasi jaringan telekomunikasi. Proyek migrasi adalah proyek pembangunan arsitektur jaringan fiber optik sebagai pengganti jaringan kabel tembaga. Agar permasalahan seperti overbudget tidak terulang dalam proyek ini, maka perlu dilakukan identifikasi risiko, perancangan risk register dan respon risiko agar pelaku proyek dapat mengetahui dan mengantisipasi sedari awal mengenai risiko yang berkemungkinan akan muncul dalam proyek. Perancangan respon risiko menggunakan metode kualitatif yang dimulai dari mengidentifikasi risiko yang kemudian akan dikumpulkan dan disusun menjadi risk register. Selanjutnya melakukan risk assessment yang dilakukan oleh ahli untuk menghitung dampak dan probabilitas yang akan dipetakan ke dalam probability impact matrix. hasil pemetaan membagi risiko menjadi dua yaitu priority list dan watchlist, dimana terdapat 26 risiko yang termasuk kategori priority list dengan 3 risiko positif di dalamnya. Dan 48 risiko yang termasuk kategori watchlist dengan 1 risiko positif di dalamnya. Seluruh risiko yang teridentifikasi akan direncanakan strategi respon risikonya. Serta risiko dalam priority list akan dirancangkan contingency reserve . Perancangan risk register update akan dilakukan setelah informasi tiap risiko sudah terkumpul.
Kata kunci : Proyek, Migrasi jaringan, Risiko, Risk response, Risk register