Semakin banyak pengguna ponsel pintar (Smartphone) dan banyak bermunculan aplikasi-aplikasi yang dapat membuat padatnya lalu lintas nirkabel ( Wireless
Traffic). Device to Device(D2D) Underlaying adalah salah satu solusi untuk menjawab masalah ini yaitu D2D menggunakan spektrum frekuensi yang sama dengan
(Celluler User Equipment) CUE. Namun penggunaan resource bersamaan menyebabkan terjadinya interferensi, sehingga dibutuhkan alokasi resource yang efisien.
Pada Tugas Akhir dilakukan alokasi D2D menggunakan skema mode selection
untuk mengatasi interferensi dan meningkatkan throughput, 3 mode yang akan di
pakai adalah cellular, dedicated dan reuse, dan proses pengalokasian menggunakan
algoritma greedy.
Hasil simulasi untuk mode selection yaitu kombanasi alokasi dengan mode dedicated dan mode reuse. Mode selection 3 menghasilkan kinerja paling baik dengan nilai sumrate sebesar 252.1 Mbps pada skenario satu dan skenario dua sebesar
254.6 Mbps, nilai efisiensi spektral sebesar 28.0127 bps/Hz pada skenario satu dan
skenario dua sebesar 28.302 bps/Hz, efisiensi daya sebesar 17.09 Kbps/watt pada
skenario satu dan skenario dua sebesar 14.14 Kbps/watt, dan fairness CUE sebesar
0.896 pada skenario satu dan skenario dua sebesar 0.4. Namun fairness D2D pada
skenario satu dan dua, mode selection 2 lebih tinggi dari mode selection 3 dengan
nilai 0.712 dibandingkan dengan 0.512 pada skenario pertama, untuk skenario dua
0.674 dibandingkan dengan 0.437.