Saat ini KPBS Pangalengan memiliki penurunan performance yang diakibatkan dikarenakan koperasi belum bisa memenuhi kebutuhan susu yang sesuai dengan permintaan IPS, selain itu masih terjadi komplain dari IPS terkait distribusi susu koperasi dan complain ini masih terkait kualitas terutama kualitas susu yang dihasilkan TPK non MCP. Sedangkan di TPK MCP adanya keterlambatan kelompok peternak dalam mengumpulkan susu dikarenakan kelompok peternak tersebut memiliki populasi sapi yang lebih banyak dibandingkan kelompok yang lain, dan hal ini sangat mempengaruhi distribusi susu dari koperasi ke IPS. Maka dari itulah diperlukan beberapa analisis untuk melakukan perbaikan performance KPBS Pangalengan sehingga dapat memberikan nilai tambah koperasi di bidang minuman susu tingkat nasional. Maka diperlukan analisis antara lain analisis produktivitas susu di tingkat peternak, analisis kinerja logistik di tingkat koperasi dan analisis dan pemodelan proses bisnis eksisting di kedua TPK. Hasil yang didapatkan adalah untuk produktivitas didapatkan potret produktivitas susu yang belum ideal di level koperasi yaitu 13 kg sedangakan produksi susu yang ideal adalah 15-20 kg, untuk analisis kinerja logistik didapatkan hasil yang baik (didapatkan angka 4 dalam skala Likert) namun masih beberapa kriteria yang masih diperlukan perbaikan, proses bisnis eksisting di kedua TPK tersebut dapat dimodelkan dengan metode Business Process Modelling Notation (BPMN) dan dapat di analisis sehingga dapat menghasilkan usulan proses bisnis baru yang dapat memperbaiki kriteria-kriteria kinerja logistik. Terdapat 4 usulan aktivitas yang ditambahkan di proses bisnis eksisting di kedua TPK tersebut.
Kata Kunci : Produktivitas, Kinerja Logistik dan Proses Bisnis