Kulit merupakan lapisan terluar yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari lingkungan luar. Kondisi kulit manusia dapat berubah akibat faktor eksternal (suhu, gigitan serangga, debu, sinar UV) maupun internal (hormon, makanan, umur) sehingga menyebabkan terjadinya kelainan pada kulit. Kelainan kulit ini sulit dideteksi secara manual dan biayanya cukup mahal jika menggunakan modalitas yang telah ada.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat deteksi warna kulit dan jenis kelainan kulit (sunburn, keloid dan hiperpigmentasi) yang cukup ekonomis menggunakan sensor warna TCS3200. Deteksi kulit dilakukan berdasarkan referensi jenis kulit fitzpatrick khususnya kategori 3, 4, dan 5 untuk orang Indonesia (kategori putih susu, coklat dan coklat gelap). Nilai RGB yang dihasilkan sensor warna dikonversi ke nilai XYZ kemudian dikonversi ke CIE Lab. Selanjutnya nilai tersebut ditampilkan pada display LCD beserta klasifikasi warna kulit atau jenis kelainan kulitnya.
Dari pengukuran warna kulit dan jenis kelainan kulit menggunakan sensor warna, diperoleh rentang Lab untuk warna kulit putih susu, coklat dan coklat gelap masing-masing adalah 61?L?67, 33?a?41, 13?b?26; 43?L?52, 44?a?57, 34?b?50 ; 36?L?44, 55?a?60, 47?b?54. Sedangkan nilai Lab untuk jenis kelainan kulit sunburn, keloid dan hiperpigmentasi masing-masing adalah 57?L?59, 39?a?44, 19?b?24 ; 51?L?57, 42?a?50, 12?b?32 ; 41?L?44, 54?a?60, 44?b?48. Berdasarkan rentang ini, dilakukan validasi pengukuran warna kulit dan jenis kelainan kulit pada 22 partisipan dan didapatkan akurasi masing-masing sebesar 83% dan 82%.