Bioetanol merupakan bahan bakar alternatif yang bersumber dari biomassa lignoselullosa. Pada proses pembuatan bioetanol, proses pretreatment merupakan proses yang paling penting karena pada bagian ini konversi biomassa lignoselulosa dilakukan. Pada proses tersebut terdapat tahap delignifikasi dengan dua sistem yaitu batch dan continue. Kedua sistem tersebut dibedakan berdasarkan reaktor utama yang dipakai. Salah satu metode yang digunakan yaitu pemberian temperatur tinggi pada jaket reaktor utama. Pada penelitian ini berfokus pada pembuatan otomatisasi sistem pemantauan dan pengendalian temperatur berbasis simulasi pada sistem continue. Otomatisasi sistem tersebut dilakukan pada electrical oil heater (TT 204), 3 way-valve (TT 201) dan sistem on/off pada pompa. Analisis data pembacaan sensor pada sistem batch akan dikaji untuk sistem continue. Hasil yang diperoleh nilai Kp, Ki, Kd, overshoot, rise time dan settling time yang masing-masing sebesar 0,083847; 0,020068; 0,025162; 0,475%; 6,34 s dan 40,4 s pada TT 204. Sedangkan kendali di TT 201, nilai parameter Kp, Ki, Kd, overshoot, rise time dan settling time yang masing-masing sebesar 1,4088; 1,6978; 0,29225; 0,847%; 5,47 s dan 8,03 s. Pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak GX Works 2 dan GT designer 3 berhasil dilakukan untuk sistem on/off pompa dan pemberian nilai data register untuk setiap kendali temperatur. Tetapi, pada parameter Process Value (PV) tidak berhasil dilakukan karena nilai pembacaan sensor harus dilakukan secara nyata dan tidak berbasis simulasi. Pada sistem batch dan continue memiliki beberapa perbedaan dari perangkat keras yang digunakan. Tetapi, kedua sistem tersebut memiliki prinsip kerja yang sama.
Kata Kunci: Batch dan Continue, Bioetanol, Otomatisasi Sistem, Simulasi.