PT Dirgantara Indonesia merupakan Badan Usaha milik Negara (BUMN)
memproduksi berbagai jenis pesawat terbang untuk memenuhi kebutuhan maskapai
penerbangan sipil, operator militer dan kebutuhan misi khusus. PT. Dirgantara
Indonesia mempunyai beberapa bagian produksi dan yang mengalami keterlambatan,
salah satu diantaranya yaitu bagian produksi pada area machining yang akan menjadi
objek penelitian. Pada lini perakitan junction sering terjadi job stop yang disebabkan
karena terlambatnya pengiriman part penyusun komponen tersebut, salah satu nya
adalah part yang berasal dari lini fabrikasi area machining. Komponen junction
merupakan komponen penyusun Tailboom pada proyek MK-II. Penyebab terjadinya
keterlambatan pengiriman part yaitu karna keterlambatan pada proses pembuatan part
pada area machining yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu metode, manusia,
mesin dan material. Agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, maka diperlukan
sebuah alat kontrol pada lantai produksi berupa sistem yaitu kanban. Dikatakan
sebagai alat kontrol produksi karna kanban merupakan sistem informasi yang
menyelaraskan pengendalian proses produksi sehingga pada penelitian ini
mengusulkan sistem kanban elektronik dengan menggunakan metode Constant Work
in Process yang digunakan untuk melakukan perhitunan jumlah kartu kanban yang
beredar. Kanban merupakan tools dari Just in Time untuk sistem produksi tarik atau
pull system. Dengan menggunakan kanban dapat mengontrol aliran produksi sesuai apa
yang dibutuhkan, berapa jumlah yang dibutuhkan dan pada waktu yang tepat.
Rancangan kanban elektronik mulai dari raw material warehouse, fabrikasi hingga
assembly store. Hasil dari penelitian setelah melakukan simulasi dengan menggunakan
kanban elektronik pada lini fabrikasi area machining mampu mengurangi
keterlambatan sebesar 52% yang disebabkan karena faktor metode