Stolembang-Grandlembang adalah salah satu wilayah yang terletak di Kabupaten Bandung Barat. Ditinjau dari segi lapangan, wilayah tersebut merupakan salah satu potential market di Kabupaten Bandung Barat dengan berdirinya perumahan masyarakat, pusat perniagaan, beberapa sarana pendidikan, tempat penginapan, dan juga rumah sakit. Dari hasil drive test yang didapat pada wilayah tersebut memiliki nilai parameter radio frequency (RF) yang buruk untuk operator X. Tidak hanya dari hasil drive test, pada saat melakukan pengukuran pada speedtest kecepatan download yang diterima user cukup rendah yaitu hanya 2,80 Mbps. Sehingga hal tersebut menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara trafik user dan kapasitas sel yang berpengaruh pada kualitas dan throughput jaringan yang diterima oleh user, sehingga menjadikan wilayah ini perlu dilakukan optimasi pada sisi Capacity Planning.
Pada proyek akhir ini dilakukan perencanaan jaringan LTE (Long Term Evolution) dengan menggunakan metode Carrier Aggregation untuk memperbaiki jaringan LTE di wilayah sekitar Stolembang-Grandlembang. Pada perencanaan kali ini menggunakan frekuensi 1800 MHz dan 2100 MHz dengan skenario perencanaan yang digunakan adalah Carrier Aggregation Deployment Scenario 2 (CADS 2) diimplementasikan sebagai skenario yang dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas jaringan LTE diwilayah Stolembang-Grandlembang. Simulasi perencanaan ini akan dilakukan menggunakan software Forsk Atoll 3.3.0 serta parameter-parameter yang akan dianalisis pada perencanaan ini yaitu throughput, RSRP, dan SINR.
Hasil dari simulasi perencanaan jaringan LTE Carrier Aggregation berdasarkan skenario yang telah ditentukan dalam proyek akhir ini yaitu dengan adanya kenaikan presentasi RSRP sebesar 20%, SINR sebesar 52%, throughput downlink sebesar 81%, dan throughput uplink sebesar 17%.
Kata Kunci: Carrier Aggregation, Throughput, Capacity Planning