Perkembangan perekonomian di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, begitu juga dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mana berperan penting dalam perkembangan perekonomian nasional. Setiap perusahaan tentu memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, modal tersebut dapat bersumber dari hutang yang mereka pinjam. Masalah yang timbul dari adanya hutang dalam suatu usaha biasanya adalah terjadinya kebangkrutan. Kebangkrutan bisa disebabkan oleh ketidakmampuan dalam membayarkan kewajibannya atau disebut dengan financial distress.
Beberapa kondisi saat mengalami financial distress yaitu perusahaan dalam beberapa tahun mengalami kondisi laba operasi yang negatif, perusahaan memberhentikan pembayaran dividen, hutang jangka panjang lebih besar dibandingkan aset, dan perusahaan memiliki earning per share (EPS) yang negatif. Indikator yang dapat memberitahukan perusahaan sedang mengalami financial distress dapat diketahui melalui laba per lembar saham yang negatif, karena jika EPS negatif maka perusahaan sedang menggambarkan keadaan yang rugi.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari current ratio, firm size, sales growth, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap variabel dependen yaitu financial distress pada perusahaan skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2019.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 25. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 11 perusahaan skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2019.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel current ratio, firm size, sales growth, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Sedangkan secara parsial memberikan hasil bahwa variabel kepemilikkan institusional berpengaruh signifikan terhadap financial distress dan variabel current ratio, firm size, sales growth, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress.