Perancangan produk merupakan suatu kegiatan merancang suatu produk untuk tujuan tertentu. Tempat tidur bayi adalah suatu produk yang difungsikan sebagai tempat bayi beristirahat atau beraktivitas dalam kurun waktu tertentu. Tempat tidur bayi yang beredar saat ini masih didominasi oleh produk yang hanya dapat digunakan selama maksimal 2 tahun. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk merancang produk yang dapat digunakan lebih lama. Untuk mendapatkan atribut produk yang dapat memenuhi keinginan konsumen, peneliti menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode Quality Function Deployment (QFD) menghasilkan 6 atribut utama, seperti : ukuran panjang dan lebar tempat tidur bayi, ketebalan foam matras pada tempat tidur bayi, bahan utama yang digunakan pada pelindung samping tempat tidur bayi, kehalusan tempat tidur bayi, keamanan tempat tidur bayi, serta fungsi tambahan yang ditambahkan pada produk tempat tidur bayi. Metode quality function deployment (QFD) menerjermahkan keinginan konsumen tersebut terhadap karakteristik teknis pada produk. Desain tempat tidur bayi yang terpilih berdasarkan customer needs konsumen adalah tempat tidur bayi memiliki foam yang elastis, tempat tidur bayi memiliki foam yang tebal, tempat tidur bayi terbuat dari bahan yang lembut, tempat tidur bayi memiliki pelindung yang lembut, tempat tidur bayi dapat diubah menjadi bentuk lain ketika sudah tidak digunakan, tempat tidur bayi terbuat dari bahan yang lembut dan aman. Karakteristik teknis yang perlu diperhatikan dalam perancangan produk tempat tidur bayi berdasarkan QFD fase I adalah standarisasi bahan, komposisi foam, pengaman samping, kehalusan dari produk, dan keamanan dari produk berdasarkan tingkat kesulitan, tingkat kepentingan, dan perkiraan biaya dalam matriks House of Quality. Part kritis yang memiliki ukuran kinerja tinggi berdasarkan QFD fase II adalah kemampuan tempat tidur bayi untuk diubah menjadi bentuk lain, kekuatan dan dimensi matras.
Kata Kunci: QFD, Desain, Usulan Perbaikan Rancangan