Hingga bulan agustus 2021, wabah virus covid-19 masih terus berlanjut, data dari World Health Organization (WHO), ada 209.876.613 kasus positif covid-19 di dunia dan 3.930.300 kasus positif covid-19 di Indonesia. Resiko tertularnya virus ini adalah pada saat kontak langsung dengan orang lain, tidak memakai masker, tidak mencuci tangan atau antiseptik. Penularan diyakini dapat menyebar dalam bentuk droplet dan aerosol, yaitu dari batuk dan bersin. Kemungkinan besar penyebaran virus covid-19 dimana aerosol menetap di sumber lain seperti kulit, pakaian, atau benda lainnya. Resiko tertular virus covid-19 sangat besar ketika menggunakan barang yang bisa dipegang oleh siapa saja. Hal ini dapat dicegah dengan perkembangan teknologi yang dapat membantu manusia dalam menangani resiko tertular ini, yaitu menghadirkan troli belanja otomatis. Pelanggan tidak akan memegang troli tersebut, jadi tiap pelanggan akan merasa aman saat berbelanja di supermarket. Dengan membangun troli dengan mikrokontroler Arduino Uno, modul Bluetooth HC-05, dan memungkinkan perangkat Android dibantu untuk mengontrol automasi dari troli tersebut dengan cara melacak objek warna. Penelitian sistem Omnirobot vision, dilakukan menggunakan dua smartphone dan melakukan percobaan lima sampel warna pada keadaan ruangan gelap, samar-samar dan terang. Hasil yang diperoleh mencapai akurasi 100% pada smartphone pertama dan 33% pada smartphone kedua. Akurasi yang berbeda, dipengaruhi oleh bedanya fps pada setiap smartphone. Sistem dapat bekerja dengan baik pada kondisi ruangan terang atau lebih dari 100 lux meter, akan tetapi belum berhasil mendeteksi ketika keadaan ruangan yang cukup gelap atau kurang dari 2 lux meter. Tingkat kecerahan ruangan serta FPS pada smartphone berpengaruh terhadap kinerja troli belanja.
Kata kunci : troli, color tracking, warna, touchless