Pada tahun 2002, Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2002, Pembubaran PT. BPIS dan PT INTI di bawah KN. BUMN. Bisnis terbesar pada periode ini adalah pembangunan jaringan seluler. Pada tahun 2012 PT. INTI memantapkan langkahnya untuk memasuki bisnis solusi Engineering, system intergration dan pengembangan produk-produk original. Beberapa produk original unggulan PT INTI antara lain: Smart PBX, Pengembangan untuk produk produk original INTI lainnya masih berlanjut, seperti Converter Kit untuk BBM ke Gas, Smart meter untuk Gas dan Air, EDC berbasis USSD dengan Telkomsel, Pembaca KTP Elektronik. Saat ini PT. INTI belum memiliki penilaian aset terhadap risiko yang akan terjadi jika terjadi ancaman seperti bencana alam dan cyber crime. Solusi yang ditawarkan rekomendasi treatment dari setiap aset yang ada di divisi IT PT. INTI. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti membuat standar Risk Assessment pembuatan risk assessment dilakukan menggunakan acuan ISO 27005:2018. Risk assessment merupakan tahap awal dalam penyusunan prosedur DRP ( Disaster Recovery Plan ). Proses pada risk assessment yaitu identifikasi aset, identifikasi ancaman yang mungkin terjadi, penentuan likelihood , impact . Penilaian risiko yang digunakan ialah level of risk yang berkaitan antara likelihood dengan impact. Hasil akhir dari penelitian ini rekomendasi treatment dari seluruh level of risk Proses penelitian ini dapat digunakan untuk meminimalisir risiko. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan acuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas penanganan risiko.