Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) biasanya digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas kelulusan seorang mahasiswa. Berbagai perusahaan menerapkan nilai IPK sebagai syarat utama dalam menentukan calon tenaga kerja untuk bisa mengikuti seleksi kerja di suatu perusahaan. Situasi ini menimbulkan berbagai persepsi di kalangan masyarakat mengenai nilai IPK dalam mendapatkan suatu pekerjaan yang menganggap bahwa nilai IPK merupakan hal yang sangat penting dalam mencari suatu pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi hubungan antara IPK dan Pekerjaan menggunakan data pada Google Trends dan Badan Pusat Statistik pada rentang waktu awal tahun 2011 hingga akhir tahun 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kausal guna menentukan arah hubungan diantara dua variabel tersebut, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut secara statistik memiliki hubungan dua arah, memiliki hubungan searah, atau sama sekali tidak ada arah hubungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan satu arah antara Pekerjaan (jenis pekerjaan) terhadap IPK, yaitu pengawasan orang tua dan motivasi belajar. Pada model regresi, penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara Pekerjaan (jenis pekerjaan) terhadap IPK (pengawasan orang tua dan motivasi belajar), begitupun koefisien regresi yang bernilai positif, sehingga semakin meningkat angka data ketenagakerjaan, maka semakin meningkat pula tren IPK dalam hal pengawasan orang tua dan motivasi belajar.
Kata Kunci: persepsi, IPK, Pekerjaan, Google Trends