Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah rumah. Desain interior merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah rumah. Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap pentingnya peran desain interior terhadap psikologi manusia. Hal tersebut menjadi masalah bagi para desainer interior, terutama dalam mendapatkan pengguna jasanya. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas solusi untuk mengatasi masalah desainer interior dan pengguna jasa desainer interior melalui pembangunan startup Rekaruang. Penelitian ini berfokus pada perencanaan dan pembangunan back-end yang nantinya akan diimplementasikan pada Aplikasi Rekaruang. Pembangunan back-end akan menggunakan arsitektur microservices dengan metode waterfall sebagai pedoman berjalannya pengembangan. Services yang terbentuk yaitu user service, master data service, consultation service, transaction service, dan chat service. Microservices yang telah dibuat direpresentasikan dalam bentuk endpoint API yang selanjutnya diuji dengan jenis pengujian unit testing dan load testing untuk mengetahui performa dari microservices. Hasil pengujian menggunakan unit testing menunjukkan bahwa dari 34 test case yang diuji, semua test case dapat dinyatakan sukses. Selanjutnya, untuk load testing, penelitian ini hanya menguji tiga endpoint karena dinilai memiliki waktu eksekusi yang lama. Total pengguna yang mampu diatasi oleh microservices yaitu sebanyak 216 dalam waktu bersamaan. Hasil dari pengujian tersebut dapat dikatakan baik karena proyeksi dari pengguna Rekaruang pada tahun pertama hanya sebanyak 40 pengguna, yaitu terdiri dari 20 orang desainer interior, dan 20 orang client.
Kata kunci: desainer interior, microservices, waterfall, Rekaruang