Penanaman bawang merah terkadang terjadi kegagalan panen, kegagalan panen memiliki beberapa faktor, salah satunya petani tidak memahami kondisi tanah. Maka petani diharuskan memahami kondisi tanah agar tanaman bawang merah tumbuh secara maksimal. Terdapat 3 parameter untuk membuat tanaman bawang merah tumbuh maksimal yaitu, kelebapan tanah, suhu tanah, dan pH tanah. Selain memahami kondisi tanah petani juga diharuskan mampu mengendalikan kondisi tanah. Maka diperlukan alat yang mampu memantau dan mengendalikan keadaan tanah. Pada tugas akhir ini, perancangan alat pemantauan dan pengendali kondisi tanah. Untuk pengukuran, memerlukan sensor kelembapan tanah kapasitif, sensor suhu tanah, dan sensor pH probe. Nilai sensor nantinya akan terlampirkan pada sebuah smartphone dengan menggunakan komunikasi IoT (Internet of Things). Komunikasi IoT memanfaatkan IoT Platform sebagai tempat penyimpanan data, nantinya akan dikirimkan ke aplikasi android. Selain itu nilai sensor akan diolah menggunakan algoritme context aware dan metode fuzzy logic. Alat mampu mengendalikan kondisi tanah yang tidak optimal menjadi optimal. Didapatkan rentang waktu pengendalilan dari 11 skenario berbeda sebesar 51-287 detik. Data atau nilai ketiga sensor mampu ditampilkan pada aplikasi android menggunakan komunikasi IoT, tapi komunikasi IoT tersebut memiliki delay antar device. Dengan total delay sebesar 7 detik