Sebagai kebutuhan pokok kehidupan makhluk hidup, air harus memiliki kualitas yang baik. Pengukuran kualitas air yang baik dapat diketahui dengan menggunakan parameter fisika yaitu suhu, konduktivitas, dan kecerahan;, sedangkan dengan menggunakan parameter kimia yaitu salinitas, derajat keasaman, oksigen terlarut dan zat hara. Salah satu pengukuran kualitas air yang bisa kita lihat dengan jelas adalah dari segi estetikanya yaitu dengan melihat atau mengukur tingkat kekeruhan airnya. Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air salah satunya adalah penggunaan kolorimeter. Kolorimetri merupakan suatu teknik analisis kuantitatif untuk sampel berwarna, yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu zat berdasarkan absorbansi cahaya oleh larutan. Kolorimeter dikembangkan dengan cara menambahkan komponen fiber optic. Kalibrasi dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi dari sebelum dan sesudah dilakukan perlakukan penambahan wantex. Variasi konsentrasi yang digunakan adalah sebesar 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm hingga 4000 ppm dengan mencampurkannya ke dalam 5 liter air bersih. Setelah meneliti nilai intensitas dan konsentrasi dilanjutkan dengan mencari nilai absorbansi. Hasil yang di dapat adalah terbukti, semakin besar konsentrasinya maka nilai absorbansinya akan semakin besar dan juga sebaliknya apabila nilai konsentrasinya semakin kecil maka nilai absorbansinya akan semakin kecil.