Menyandang gelar “Kota Patriot” Bekasi menyimpan sejarah perjuangan anak bangsa yang begitu gagah dan berani. Gedung Juang 45 Tambun merupakan salah satu bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu dan menyimpan sejarah Bekasi sebelum dan sesudah kemerdekaan. Gedung ini dibangun oleh tuan tanah Khouw Tjeng Kie yakni seorang bangsawan China pada tahun 1906. Gedung ini memiliki dua lantai dengan gaya arsitektur art deco. Masing – masing lantai memiliki 4 ruangan dengan dinding yang didominasi kramik coklat bermotif bunga. Pada tahun 2020 akhirnya pemerintah merevitalisasi cagar budaya itu dan sepenuhnya difungsikan menjadi museum yang selesai dikerjakan akhir tahun 2020 lalu. Museum ini mengusung konsep digital milenial dengan tujuan agar menarik anak muda untuk berkunjung dan akan menjadi museum pertama dengan konsep digital di Bekasi. Museum ini menyimpan sejarah Bekasi seperti penemuan prasasti dari jaman kerajaan, kemudian sejarah bupati yang pernah menjabat dari mulai KH Noer Ali hingga bupati saat ini. Dengan revitalisasi yang sudah dilakukan belum cukup untuk menarik pengunjung karena pada tahun 2016 komunitas sejarah di Bekasi pernah mengelola Gedung bersejarah tersebut menjadi museum. Namun saat itu Gedung juang 45 tidak sepenuhnya digunakan untuk menyimpan koleksi museum dan museum utamanya berada di bangunan samping Gedung juang 45. Awalnya berjalan dengan baik, namun seiring berjalannya waktu kedua tempat tersebut semakin tidak terawat dan pengujung berkurang. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat hal ini kedalam tugas akhir. Dengan hal ini penulis bisa membantu untuk melestarikan cagar budaya tersebut karena selain menjadi alternatif objek wisata sejarah, museum ini juga merupakan peninggalan dan saksi sejarah di Bekasi.