Era perkembangan digital saat ini membuat profesi Desain Grafis banyak digunakan untuk keperluan desain seperti kebutuhan desain poster. Fenomena Harga teman menjadi konotasi negatif ketika menjadi seorang freelancer Desain Grafis, dikarenakan disebut “tukang desain” adalah hal yang mudah untuk membuat sebuah desain menjadi alasan seorang teman membutuhkan jasa kita dengan bayaran yang tidak sesuai bahkan gratis. Menurut data penelitian pada tahun 2017 sebanyak 153 desainer grafis mengatakan bahwa upaya apresiasi nilai dari kerja-kerja desainer grafis oleh pemilik bisnis dianggap belum cukup serius. Fenomena ini menandakan dibutuhkannya sebuah perancangan dalam mewadahi cerita pengalaman buruk dan juga solui seorang freelancer Desain grafis dalam dunia kerjanya. Perancangan Storyboard Animasi 2D ini bertujuan untuk mengedukasikan sekaligus mengibur dalam menceritakan proses desain yang sebenarnya dalam dunia desain grafis untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap Desain Grafis. Perancangan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dalam meneliti data yang telah dikumpulkan untuk keperluan membangun cerita seorang Desain Grafis dengan metode pengumpulan datanya menggunakan Dokumentasi Audio dan Visual, Studi Literasi, dan Wawancara. Perancangan membutuhkan bedah fenomena yaitu proses Desain Grafis serta solusi dalam menyelesaikan masalah dari kurangnya apresiasi Desain Grafis. Perancangan Storyboard juag memerlukan penggunaan Type of shot, Camera Movement, Camera Angle, Komposisi, Perspektif dan Rule of Third yang dipadukan ke dalam proses Storyboard yaitu Thumbnail, Rough Pass, dan Clean Up Storyboard untuk menghasilkan cinematic yang baik. Hasil dari penelitian yang dilakukan menjadi dasar dalam perancangan Storboard Animasi 2D yang berjudul “Apresiasimu”.
Kata Kunci : Desain Grafis, Animasi 2D, Storyboard, Apresiasi