Dalam beberapa tahun terakhir, sering terjadi pencemaran lingkungan serta perusakan lingkungan yang diantaranya diakibatkan oleh perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit listrik. Masalah ini tentunya menimbulkan aksi peduli lingkungan di beberapa negara dan membuat suatu tekanan kepada pemerintah untuk mencari solusi mengenai permasalahan ini. Di Indonesia, pemerintah sudah mensosialisasikan ke beberapa perusahaan pembangkit listrik untuk mencari energi alternatif pembangkit listrik. Pembangkit listrik yang kini sudah mulai dikembangkan dan diterapkan di Indonesia adalah Pembangkit listrik tenaga surya. Disamping itu, kini sudah ada produk panel surya yang dapat di jual secara langsung kepada masyarakat, salah satunya adalah LenSOLAR. Di tahun 2019, PT. Surya Energi Indotama sedang meningkatkan pemasaran produknya untuk masuk dalam pasar renewable Energy di Indonesia. Hal ini tentunya membuat peneliti tertarik untuk mengkaji seberapa jauh strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk meningkatkan Brand Awareness di Instagram dengan menggunakan Promotion Mix sebagai landasan teori untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan dari promosi yang dilakukan oleh Unit Bisnis LenSOLAR . Selain itu, LenSOLAR juga harus merubah pola pikir masyarakat terhadap energi lama menjadi energi terbarukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivisme dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tools Promotion Mix (Advertising, sales promotion, personal selling, public relation, direct selling) sangat berpengaruh dalam meningkatkan Brand Awareness di Instagram serta pemanfaatan Advertising yang menyesuaikan tren menjadi poin penting dalam meningkatkan jangkauan audiense di Instagram. Dalam segi konten, digital marketing LenSOLAR sudah memperlihatkan keseriusannya dalam membuat suatu konten namun masih belum memiliki daya tarik yang tinggi. Konten yang tidak menarik sangat berpengaruh terhadap jumlah like, comment, share maupun view, hal ini yang membuat jumlah followers dan jumlah komponen lainnya sangat tidak stabil, dapat dikatakan bahwa followers sangat kurang interest terhadap kontennya.