Eceng gondok (Eichhornia Crassipes) adalah tanaman yang dapat hidup mengapung di air, banyak tumbuh di kolam dangkal, sungai, danau, tanah basah dan rawa. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman gulma (hama) perairan . Eceng gondok banyak ditemukan tumbuh subur di Danau Cipondoh, wilayah Kota Tangerang, Banten. Walaupun sering dianggap sebagai hama perairan, namun bagi UKM Ieko ratu eceng, keberadaan eceng gondok liar ini merupakan sebuah peluang serta potensi, dimana tanaman ini dikelola dan dimanfaatkan menjadi produk kerajinan anyaman seperti, pot, keranjang laundry, kotak penyimpanan, kotak tissue, hingga sofa. Teknik anyam merupakan teknik utama yang digunakan pada UKM Ieko ratu eceng dalam produksinya. Namun, hasil kerajinan yang di produksi oleh UKM menggunakan teknik anyaman yang sama, yaitu anyaman lilit. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan pengrajin akan anyaman serta minimnya pengembangan teknik yang dilakukan pada produk kerajinan anyaman eceng gondok di UKM Ieko ratu eceng.
Salah satu upaya inovasi kerajinan eceng gondok di UKM Ieko ratu eceng yaitu dengan menerapkan variasi teknik baru atau memadukan teknik anyaman. Sehingga, tercipta inovasi serta variasi pada visual produk di UKM, dan juga pengrajin di UKM dapat melakukan proses pengerjaan dan penerapan teknik anyam dengan baik kerajinan anyaman eceng gondok. Berdasarkan hasil observasi lapangan, wawancara dan eksplorasi maka penerapan inovasi teknik anyaman dengan memadukan teknik anyam di UKM Ieko ratu eceng dengan teknik anyaman baru sebagai media dalam memberikan kreasi baru pada kerajinan eceng gondok di UKM Ieko ratu eceng. Penerapan inovasi teknik anyam tersebut berupa ragam teknik yang diaplikasikan pada produk tas kerajinan eceng gondok. Hadirnya inovasi teknik anyam pada kerajinan eceng gondok ini memberikan nilai keunggulan, meningkatkan minat daya beli, serta memperluas kreatifitas dan wawasan bagi pengerajin dalam proses produksi kerajinan tas dari eceng gondok.
Kata kunci : Inovasi, Anyaman, Eceng gondok