Limbah merupakan suatu komponen yang terbuang atau tersisa dari hasil bahan utama yang telah diproduksi, limbah juga diartikan sebagai sampah. Limbah yang dihasilkan pada industri perngerajin kayu menengah setiap bulan nya menghasilkan serbuk kayu yang tidak terpakai mencapai 3-6 karung beras penuh. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut Papan magnesium oksida (MgO Board) adalah bahan konstruksi yang relatif baru yang digunakan sebagai alternatif dari lembaran semen serat atau panel gypsum. Papan MgO digunakan sebagai alternatif karena efisiensi energi dalam produksi, efektivitas biaya, peredaman akustik, dan sifat tahan api. Dalam proses pembuatan papan magnesium, dibutuhkan bahan kandungan campuran dari magnesium oksida dan magnesium klorida. Magnesium oksida memiliki karakter yang sangat tangguh dalam segi bahan baku pembuatan keramik, antara lainya; tahan terhadap api, memiliki ketahanan permukaan yang kuat, tahan air, kedap suara, tahan terhadap pelapukan disamping itu magnesium klorida memiliki sifat pada senyawa ini dapat mengikat atau mengontrol debu dan tanah. Disamping itu dengan keungulan yang dimiliki senyawa magnesium oksida dan magnesium klorida dapat dijadikan sebagai salah satu pengolahan limbah serbuk kayu menjadi produk alternatif, contohnya lapik gelas. Pada hal ini mendorong cara pengolahan limbah serbuk kayu dengan pencampuran senyawa magnesium oksida dan magnesium klorida menjadi produk lapik gelas untuk meningkatkan nilai guna dan mengurangi limbah serbuk kayu. Identifikasi masalah ini merujuk bedasarkan penjelasan latar belakang, salah satunya yaitu Limbah serbuk kayu yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan dengan penerapan pencampuran magnesium oksida dan magnesium klorida pada pembuatan papan magnesium oksida. Bagaimana cara mengolah limbah serbuk kayu diolah menjadi produk lapik gelas