Hunian dengan konsep minimalis saat ini banyak diperjual-belikan pada tatanan masyarakat yang memiliki mobilitas sosial ekonomi yang tinggi. Terutama diminati oleh kelompok usia 20-40 tahun atau generasi milenial, yang lebih menyukai tipe rumah dengan luas hunian minimalis dan mimiliki luas ruangan yang kecil dan sederhana. Hal tersebut menimbulkan tantangan baru pada pemilihan interior hingga produk furniture di dalamnya. Pada hunian minimalis, furniture yang mampu menghemat tempat (space- saving) dan memiliki fungsi lebih dari satu, tentu membantu penghuni lebih leluasa melakukan aktivitasnya, seperti untuk mendukung aktivitas pada area kamar tidur. Apalagi area ini sering difungsikan untuk aktivitas lain, seperti duduk bersantai, bekerja, dan selalu mengalami perubahan pada posisi duduknya. Dari posisi duduk awal di kursi kerja hingga duduk santai lesehan di lantai. Namun, walaupun sudah banyak sarana pendukung yang memfasilitasi duduk lesehan, tetapi sarana yang ada belum sepenuhnya memfasilitasi bagian - bagian tubuh seseorang yang menjadi tumpuan ketika duduk lesehan dan sekaligus bisa difungsikan untuk fungsi lain. Sehingga sangat perlu perancangan furniture yang peka terhadap perubahan posisi duduk pada aktivitas bekerja dan bersantai, terutama saat posisi lesehan pada area kamar. Karena kebutuhan fungsi dan ergonomi produk yang nantinya harus menyesuaikan ruang, digunakan sistem transformable furniture, yaitu dengan merancang fasilitas duduk yang multifungsi berbentuk transformable chair yang mampu bertransformasi menjadi satu kesatuan atapun dilepaskan untuk fasilitas duduk bekerja dan bersantai pada posisi lesehan di area kamar hunian minimalis.
Kata Kunci : hunian minimalis, furniture, lesehan, transformable chair