Telemedis adalah salah satu penerapan teknologi telekomunikasi di bidang kesehatan. Dalam pengembangan telemedis diperlukan antena yang sesuai agar dapat diimplementasikan kepada perangkat yang dapat beroperasi di tubuh manusia. Salah satu antena yang terus dikembangkan pada saat ini adalah wearable antenna, yaitu antena berukuran kecil yang dapat digunakan pada tubuh manusia.
Pengimplementasian kurva Hilbert sebagai dasar geometri antena dengan kemampuannya mengisi ruang dapat mempertahankan ukuran dimensi luar antena, menghasilkan frekuensi resonansi yang relatif rendah, serta menghasilkan performa penguatan yang baik. Antena yang dirancang akan beroperasi pada frekuensi 2400 MHz band zigbee, frekuensi radio yang melayani kecepatan transfer data rendah untuk mendukung teknologi Low-Rate Wireless Personal Area Networks (LR-WPANs). Material yang akan digunakan sebagai bahan dielektrik adalah FR-4 (?????= 4,4) dan bahan konduktor menggunakan tembaga. Teknik pencatuan yang digunakan pada antena adalah coaxial feeding.
Pada penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dua skenario pengujian, yaitu simulasi antena hilbert orde 1 dan orde 2. Berdasarkan simulasi pada kedua skenario, hasil pengukuran parameter terbaik diperoleh pada perancangan antena skenario kedua dengan frekuensi operasi 2440 MHz. Hasil pengukuran gain yang diperoleh pada perancangan antena skenario kedua 0,59% lebih besar daripada skenario pertama. Pada pengukuran SAR, skenario kedua memperoleh tingkat SAR 0,56% lebih rendah daripada skenario pertama. Pengukuran bandwith yang diperoleh pada skenario kedua 0,84% lebih lebar dibandingkan dengan perancangan antena pada skenario pertama.
Kata Kunci: Telemedis, Wearable Antenna, Zigbee, Kurva Hilbert