Teknologi berkembang secara cepat. Banyak yang menggunakan teknologi sebagai wadah untuk mendapatkan keuntungan dengan berjualan di media sosial. Fasilitas yang disediakan oleh media sosial dapat dikatakan lengkap dari mulai mencari supplier sampai ke penjualan. Di zaman sekarang banyak yang menggunakan pemasaran dari media sosial untuk kebutuhan bisnisnya. Kegiatan pada media sosial tersebut harus dilakukan dengan sebaik mungkin supaya meningkatkan minat beli dan brand loyalty. Sehingga pemasaran melalui media sosial harus diteliti untuk mendapatkan brand loyalty dan minat beli dari calon konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar responden menilai social media marketing yang dilakukan, minat beli terhadap produk, brand loyalty pada merek, dan pengaruh social media marketing terhadap minat beli dan brand loyalty.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan sistem purposive sampling. Jumlah responden didapatkan menggunakan rumus Cochran adalah 400 responden yang mengetahui R Plus Basic di Instagram. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, dengan menggunakan Google Form dan kausal, menggunakan menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan bantuan software SmartPLS versi 3.2.
Hasil dari penelitian ini adalah penilaian responden terhadap social media marketing, minat beli, dan brand loyalty adalah baik. Terdapat pengaruh positif social media marketing terhadap minat beli dan brand loyalty, juga pengaruh positif minat beli terhadap brand loyalty.
Berdasarkan hasil yang didapat maka R Plus Basic disarankan untuk membuat konten apabila follower membagikan konten maka diberikan potongan harga, memberikan konten yang menarik dan memperbanyak interaksi dengan pengikutnya, memberikan iklan atau video yang dapat membuat pengikutnya memiliki ketertarikan untuk membeli. Apabila social media marketing ditingkatkan maka minat beli dan brand loyalty meningkat.