Pandemi COVID-19 memaksa masyarakat untuk melakukan segala sesuatu secara online atau dengan cara work from home membuat para penggunanya harus mengakses pekerjaan dan aktivitas lainnya secara online menggunaakan perangkat pribadi mereka. Para pengguna seperti para pegawai yang lanjut usia ataupun anak-anak yang masih di sekolah dasar, yang kurang pengalaman dalam menangani perangkat internet dan kurang pengalaman dalam menangani ancaman keamanan membuat mereka lebih rentan terkena serangan cyber. Seiring dengan peningkatan volume teknologi internet dan aplikasi seluler dan kompleksitas, serangan cyber yang berbahaya berkembang, dan sebagai hasilnya masyarakat menghadapi risiko keamanan yang lebih besar di dunia maya lebih dari sebelumnya. Berdasarkan Rekap Serangan Cyber dari BSSN RI, di bulan Januari – April 2020, telah terjadi 88.414.296 kasus serangan cyber. Masih banyak masyarakat di Indonesia kurang peduli terhadap keamanan cyber dan menganggap tidak ada masalah jika seseorang mengetahui data pribadi mereka.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran untuk mengetahui bagaimana dampak kesadaran keamanan dapat mempengaruhi cyber security behavior dari pengguna smartphone di Indonesia, Protection Motivation Theory (PMT) digunakan sebagai penghubung Awareness dengan Security Behavior.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik non-probability sampling dengan total 400 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang kemudian dianalisis dengan teknik Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS-SEM).