Perkembangan teknologi saat ini sangat memberikan berbagai kemudahan kepada kita sebagai pengguna, salah satu contohnya dapat kita lihat di toko kacamata dimana pelanggan akan mencoba beberapa bentuk kacamata yang akan digunakan dan disesuaikan dengan gaya mereka masing-masing. Kemungkinan dari ketidakhati-hatian dari pelanggan saat mencoba bentuk kacamata yang ada, seperti terjatuhnya kacamata dikarena kecerobohan pelanggan akan merugikan pemilik toko maupun pelanggan
Penggunaan Augmented Reality (AR) dan face detection dengan ruang warna HSV dan YCbCr berdasarkan warna kulit bertujuan untuk mendeteksi posisi wajah dari pelanggan, setelah mendapatkan posisi wajah dari pelanggan program akan mendeteksi bentuk wajah. Selanjutnya data dari program tersebut akan memberikan tampilan bentuk kacamata dan memberikan gambaran kacamata yang sesuai untuk mempersingkat waktu pelanggan mencari bentuk kacamata.
Pengujian dari pendeteksian wajah menggunakan ruang warna HSV dan YCbCr memberikan hasil yang berbeda, data video menggunakan WebCam dari laptop memiliki resolusi paling rendah 640x480. Pengujian kedua ruang warna HSV dan YCbCr sangat dipengaruhi oleh cahaya, jarak antara WebCam dan penggunanya serta resolusi dari videonya, tingkat akurasi mendeteksi wajah menggunakan ruang warna YCbCr saat ada cahaya dari belakang (backlight) mendekati 90% dibandingkan ruang warna HSV hanya 78%.
Kata kunci : Augmented Reality (AR) , face detection, bentuk wajah, HVS, YCbCr