Tsunami merupakan bencana dahsyat yang menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak dan kerusakan bangunan di daerah bencana sebagai dampak dari gelombang laut berkecepatan tinggi yang sangat besar yang menyapu daratan. Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap serangan tsunami karena terdiri dari ribuan pulau yang dikelilingi oleh lautan dan terletak di wilayah pertemuan lempeng tektonik aktif [1]. Penyebab tsunami sendiri dapat berupa gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi di bawah air, tanah longsor di bawah air, atau hantaman meteor di laut [2]. Berdasarkan masalah tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang mampu mendeteksi gelombang laut dan memberi peringatan dini kepada masyarakat. Sistem yang dirancang menggunakan metode naïve bayes untuk memberikan peringatan dini terhadap para nelayan dan masyarakat pesisir pantai berdasarkan parameter kecepatan dan ketinggian gelombang laut yang terhubung ke Internet of things. Pengujian menggunakan naïve bayes memiliki performa akurasi yang sangat baik yaitu diantara 98% sampai 100%.