Kementerian Pertanian merilis data konsumsi beras masyarakat Indonesia yang terlalu tinggi hingga jenis pangan yang kurang beragam. Pemerintah berusaha meningkatkan keberagaman pangan dan mengurangi konsumsi beras dengan program penganekaragaman pangan sumber daya lokal. Kabupaten Bogor memiliki komoditas talas yang berpotensi menjadi bahan pangan pengganti nasi. Namun awareness masyarakat Kabupaten Bogor mengenai potensi talas sebagai makanan pokok masih kurang karena media informasi yang belum optimal. Hal ini menyebabkan masyarakat hanya menjadikan talas sebagai camilan dan tetap mengonsumsi nasi setelahnya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis SWOT dan matriks perbandingan. Hasil perancangan ini diperlukan untuk memberi informasi kepada masyarakat Kabupaten Bogor mengenai manfaat talas dalam bentuk buku ilustrasi. Perancangan ini difokuskan pada unsur informasi tentang talas yang berpotensi sebagai makanan pokok lokal pengganti nasi dan bagaimana cara mengolahnya. Diharapkan perancangan buku ilustrasi ini mampu memberi informasi kepada masyarakat Kabupaten Bogor tentang potensi dan manfaat talas untuk membantu upaya pemerintah dalam menurunkan angka konsumsi beras masyarakat Indonesia dengan program diversifikasi pangan lokal.
Kata kunci: Ilustrasi, Diversifikasi Pangan, Talas Bogor