Dalam dunia seni, imajinasi menjadi salah satu hal yang berpengaruh dalam membuat karya seni. Karya seni bisa menjadi media dalam mengekspresikan segala sesuatu, bisa dari emosi bahagia, sedih, bangga maupun hal lainnya. Siapa pun bebas mengekspresikan sesuatu tanpa terkecuali teman-teman difabel seperti Teman Tuli. Teman Tuli memiliki cara sendiri dalam berkomunikasi seperti bahasa SIBI dan BISINDO. Dari cara komunikasi yang berbeda, Teman Tuli dapat berkomunikasi melalui media lain seperti imajinasi dan karya seni, karya seni bisa menjadi media mereka untuk meluapkan ekspresi dan juga berkomunikasi. Masih terdapat masyarakat yang kurang mengetahui proses imajinasi pada Teman Tuli yang berkesenian, maka dalam perancangan ini penulis bertujuan untuk memberikan informasi terkait proses imajinasi pada Teman Tuli yang berkesenian. Penulis mengumpulkan data melalui observasi kelompok kesenian difabel, wawancara Teman Tuli, penyebaran kuesioner untuk khalayak sasar serta pengumpulan teori melalui studi pustaka sebagai dasar pemikiran. Dalam penyampaian informasi terkait proses imajinasi pada Teman Tuli yang berkesenian, diperlukan media seperti iklan layanan masyarakat (ILM). Iklan layanan masyarakat yang penulis gunakan adalah melalui media film, karena dalam film bisa menampilkan aspek audio dan juga visual. Dalam pembuatan film, terdapat banyak peranan penting dalam prosesnya, salah satunya adalah peran penyunting gambar. Seorang penyunting gambar harus memiliki sense untuk merangkai sebuah visual menjadi sebuah cerita yang utuh dan membangkitkan rasa emosional dan makna dari sebuah film. Dari sekian banyak aspek dalam suatu film yang dapat membangkitkan sebuah emosional, terdapat salah satu yang penting seperti warna/mood. Penerapan bentuk editing dan penggunaan warna dapat memberikan kesan sendiri dari sebuah suasana adegan pada film dan iklan.