PT Graha Putra Madani yang berfokus untuk memproduksi bakery yang berlokasi di Kec. Cikoneng, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Sistem penjualannya melalui distributor-distributor kecil dan baru diturunkan ke pedagang-pedagang dan warung-warung di daerah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. PT GPM masih menggunakan penilaian kinerja dengan sistem tradisional yakni penilaian ataupun pengukuran kinerja hanya berfokus pada satu aspek saja yaitu aspek keuangan. Hal tersebut mengakibatkan aspek keuangan menurun jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Maka perlu dilakukan tugas akhir pada PT GPM mengenai penilaian kinerja yang lebih baik lagi agar kinerja perusahaan meningkat dan dapat bersaing dengan perusahaan yang memproduksi roti lainnya. Framework penilaian kinerja yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah Balanced Scorecard. Framework Balanced Scorecard dipilih karena menurut Sánchez, Vélez & Araújo dalam Vladimir et al. (2020) yang menyatakan bahwa BSC adalah alat manajemen strategis yang memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan dan menghubungkan semua ukuran yang mewakili variabel kunci untuk menjalankan bisnis. Dalam perancangan penilaian kinerja PT GPM, dimulai dengan menentukan tujuan dan sasaran strategis yang diturunkan dari visi dan misi juga analisis SWOT. Dari hasil analisis, dapat dibuat strategy map. Kemudian, indikator yang diperoleh dilakukan perhitungan bobot pada setiap perspektif Balanced Scorecard dengan menggunakan tool Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil pembobotan Key Performance Indicator (KPI) digunakan untuk menilai kinerja perusahaan untuk memenuhi target yang diinginkan. Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan indikator sebanyak 13 KPI pada empat perspektif Balanced Scorecard. Dari hasil pembobotan diperoleh bobot sebesar 31% untuk perspektif internal business process, 27% untuk perspektif financial, 26% untuk perspektif customer, 16% untuk perspektif learning and growth.