Perkembangan teknologi pada saat ini telah banyak mengalami perubahan,
sehingga membuat kita berusaha untuk mengikutinya. Salah satu teknologi yang telah
banyak digunakan yaitu listrik. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat sangat bergantung
dengan listrik, terlihat saat terjadi pemadaman listrik hampir semua masyarakat mengalami
keresahan, aktifitas terganggu, dan pekerjaan yang terhambat. Perkembangan teknologi
listrik sudah banyak mengalami kemajuan, salah satu nya adalah Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). Karena perkembangan itu, sekarang sudah ada yang namanya power
box portabel, dimana didalamnya terdapat solar panel, solar charge controller,
mikrokontroler, dan baterai. Power box portabel ini adalah sejenis Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) sederhana yang bisa menggantikan listrik dari Pembangkit Listrik
Negara (PLN).
Pada power box portabel ini, terdapat baterai yang berguna untuk menyimpan daya
dari solar panel, dan dapat digunakan untuk menghidupkan listrik pada malam hari. Baterai
pada power box portabel ini akan tetap dikirimkan daya dari solar charge controller
walaupun baterai sudah penuh. Hal tersebut dapat membuat baterai menjadi rusak. Oleh
karena itu, pada penelitian kali ini penulis berhasil membuat dan menguji Sistem
pengelolaan baterai yang dapat menanggulangi hal tersebut. Serta merealisasikannya di
lapangan yang berhasil sesuai dengan konsep yang diinginkan. Oleh karna itu sekarang alat
nya sudah dapat digunakan pada tempat-tempat atau daerah-daerah yang diinginkan. Pada
alat ini daya yang dapat tersimpan pada baterai sekitar 60 watt, maksimal tegangan yang
masuk ke baterai sekitar 13,5 volt. Karena solar panel yang digunakan berkapasitas 20
WP, waktu pengisian ke baterai dalam keadaan kosong sekitar 3 jam. Begitu juga saat
penggunaan ke beban. Jadi alat ini sudah dapat direalisasikan pada daerah-daerah yang
membutuhkan listrik.