Anak dengan gangguan autisme memiliki hambatan dalam berkomunikasi. Akan tetapi, berdasarkan kenyataannya anak dengan gangguan autisme tetap memiliki organ tubuh yang lengkap serta tetap memerlukan penguatan mengenai informasi kesehatan reproduksi agar sang anak bisa tumbuh sebagai pribadi yang mandiri walaupun memiliki keterbatasan. Peran orangtua dalam membimbing serta mendampingi sang anak dalam hal ini sangat diperlukan. Sayangnya masih banyak para orang tua yang masih belum mengerti bagaimana cara memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi kepada anaknya. Berdasarkan hal tersebut, SLB Autis Prananda membuat promosi kesehatan mengenai kesehatan reproduksi dalam membantu orang tua murid untuk memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi terhadap anaknya. Melihat peran penting yang dimiliki sekolah terkait upaya promosi kesehatan reproduksi, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses promosi kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh pihak SLB Autis Prananda kepada para orang tua murid, melihat bahwa kendala dalam penyampaian tersebut masih seringkali dihadapi oleh para orangtua. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus yang mengutamakan teknik wawancara mendalam serta pengamatan secara langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses promosi kesehatan yang dilakukan oleh pihak SLB Autis Prananda terbagi menjadi dua tema yaitu menentukan kebutuhan promosi kesehatan dan mengembangkan komponen promosi kesehatan lalu di implementasikan dan dibuat evaluasi sebagai bahan pengukuran keberhasilan.
Kata Kunci: Proses promosi kesehatan , Kesehatan reproduksi