Dalam dunia pasar modal, pihak yang menanamkan sahamnya di sebuah perusahaan bertujuan untuk memperoleh profit dan menghindari adanya kerugian dengan mempertimbangkan resiko–resiko yang ada. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan menilai kinerja perusahaan menggunakan metode EVA sebagai indikator kondisi internal perusahaan dan MVA sebagai indikator kondis ieksternal perusahaan.
Economic Value Added adalah nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama suatu tahun tertentu sedangkan Market Value Added adalah perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan (Brigham & Houston, 2009).
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh dari Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini berjumlah 28 perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang listing di BEI tahun 2010-2011. Sampel di dapat dengan menggunakan metode purposive sampling . Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data sekunder yang hasilnya diuji menggunakan Uji Analisis Regresi Linear Berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) EVA dan MVA secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan hasil Nilai F tabel yakni 3.17 dan nilai F hitung 2.345 yang berarti F hitung < dari F tabel. Koefisien determinasi sebesar 0.158 tersebut menunjukkan bahwa, 15.8% dari variasi yang terjadi dalam harga saham perusahaan ditentukan dari variasi yang terjadi pada EVA dan MVA. (2) EVA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Nilai signifikansi EVA atau X1 sebesar 0.044 yang lebbih kecil dari 5% atau 0.05, sehingga Ho ditolak . (3) MVA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Untuk uji t nilai MVA hasilnya nilai MVA sebesar 0.297 yang lebih besar dari 5% atau 0.05, sehingga Ho diterima.
Kata Kunci :Economic Value Added, Market Value Added, dan Harga Saham