Industri memiliki peran penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi nasional. Industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor industri yang mampu berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia dengan pencapaian kinerja pada industri makanan dan minuman mulai dari peningkatan produktivitas, investasi, ekspor hingga penyerapan tenaga kerja tercatat konsisten terus positif. Oleh karena itu, perusahaan baik pada sektor makanan dan minuman maupun pada sektor lain harus memiliki laba yang baik dan juga harus memikirkan strategi apa yang harus dibuat untuk menghasilkan kinerja keuangan yang baik.
Kinerja keuangan yang baik bukan satu - satunya dasar penilaian pada suatu perusahaan, diperlukan juga kinerja manajemen yang baik dalam bentuk tata kelola perusahaan yang baik. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada suatu perusahaan dapat menarik calon investor untuk melakukan investasi karena perusahaan dinilai telah berupaya dalam memaksimalkan untuk pengambilan keputusan sehingga penilaian perusahaan tersebut akan meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan Good Corporate Governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan rasio Return on Asset (ROA) pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2015-2019. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dan diperoleh sebanyak 8 sampel perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa secara parsial, kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, komisaris independen dan komite audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Secara simultan, kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja.