Ilmu kedokteran gigi forensik atau odontologi forensik merupakan cabang
dari ilmu kedokteran gigi. Pada tahun 1975 telah dilakukan penelitian sidik bibir
yang direkam dalam studi dari dasar variasi dan genetik dari pola ridge dari
daerah membran mukosa bibir. Sidik bibir sendiri dalam ilmu forensik dapat
digunakan untuk membedakan individu satu dengan individu lainnya,
sebagaimana juga fungsi dari sidik jari. Bentuk bibir seseorang dapat digunakan
untuk proses identifikasi keaslian identitas dari seseorang, termasuk juga jenis
kelaminnya.
Pada bibir terdapat pola-pola unik yang berbeda pada setiap individu
sehingga dapat mempermudah identifikasi. pola dan alur pada bibir merupakan
guratan yang dapat di identifikasi melalui teknik biometrik. Teknik biometrik
adalah teknik untuk mengidentifikasi berdasarkan bagian tubuh dan perilaku
manusia, dan pada tugas akhir ini adalah sidik bibir. Sidik bibir yang dimiliki oleh
setiap individu yang memiliki sifat konsisten, tetap sepanjang hidup, dan tidak
akan berubah, baik pola ataupun karakteristiknya. Identifikasi jenis kelamin
menggunakan sidik bibir saat ini tengah banyak berkembang, salah satunya adalah
dengan sistem aplikasi android.
Penelitian ini dilaksanakan merancang sistem yang diimplementasikan
pada aplikasi android dengan membandingkan metode HOG (Histogram of
Oriented Gradients), GLCM (The Gray Level Co-occurrence Matrix),dan LBP
(The Local Binary Pattern) dan menggunakan klasifikasi Support Vector Machine
(SVM). Dengan data sampel bibir yang digunakan adalah sebanyak 60 sampel.
Didapatkan hasi dari penelitian yaitu metode terbaik dalam identifikasi jenis
kelamin melalui pola sidik bibir diperoleh pada metode HOG. Akurasi sebesar
70% dan waktu komputasi 3,62 detik, parameter terbaik yakni Cell Size 4x4,
Block Size 2x2, Bin Numbers 9 dan kernel linear.
Kata kunci: Sidik Bibir, SVM, Aplikasi Android,odontologi Forensik