Kadar hemoglobin merupakan parameter vital yang dapat menentukan kondisi kesehatan tubuh manusia. Indikasi penyakit yang disebabkan oleh kekurangan hemoglobin adalah anemia dan penyakit akibat kelebihan hemoglobin adalah polycythemia. Secara nasional, pengukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan cara invasif menggunakan metode sahli. Pengukuran kadar hemoglobin invasif membutuhkan waktu yang lama disebabkan melalui proses analisis reagen dan lisis dari sampel darah pasien secara kimiawi di laboratorium darah. Secara umum, pengambilan sampel darah tersebut menggunakan jarum suntik, dimana hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan resiko penyebaran penyakit lainnya melalui luka akibat jarum suntik. Pengukuran kadar hemoglobin dapat dilakukan secara non-invasif menggunakan metode multiwavelength pulse oximetry yang memiliki prinsip kerja menggunakan perbedaan panjang gelombang merah dan inframerah yang dipancarkan secara reflektif pada jari tangan. Pada Tugas Akhir ini, telah dibuat sistem pengukuran kadar hemoglobin non-invasif secara real-time berbasis internet of things menggunakan pulse oximeter sensor dengan algoritma regresi linear yang terintegrasi dengan Firebase Realtime Database. Hasil pengujian didapatkan R-Square sebesar 0.894426 dan RMSE sebesar 0.324898 yang menunjukkan kategori hubungan kuat antara variabel SpO2 dan hemoglobin yang telah memenuhi syarat ketelitian. Pengujian akurasi dilakukan dengan mengamati hasil testing menggunakan data di dataset pada algoritma regresi linear sebesar 97.9059%. Selain itu, berdasarkan pengujian akurasi pengukuran kadar hemoglobin yang dilakukan secara langsung dengan membandingkan hasil hemoglobin invasif dan non-invasif didapatkan akurasi sebesar 94.21%. Sumber tegangan pada Hardware dapat bertahan hingga 78 jam dengan nilai availability sebesar 98.36% dan reliability sebesar 98.33%. Sistem pada hardware dapat melakukan pengukuran kadar hemoglobin non-invasif secara real-time dengan delay sebesar 133.456 ms dan throughput sebesar 9485.466 bps.