Kebutuhan penyimpanan di Data Center tumbuh secara dramatis untuk sebagian besar penyedia layanan internet dan cloud saat ini. Mekanisme perlindungan data digunakan untuk melindungi data dari kegagalan perangkat atau sistem. Mekanisme yang digunakan adalah redundansi dengan Replication dan Erasure Coding. Namun, Replication sangat tidak efisien dalam hal pemanfaatan kapasitas. Erasure Coding telah menjadi alternatif yang layak untuk Replication karena memberikan tingkat keandalan yang sama seperti Replication dengan penggunaan sistem penyimpanan yang jauh lebih sedikit. Kedua skema ini dapat dilakukan pada sistem penyimpanan berbasis Software Defined Storage (SDS).
Pada Tugas akhir ini, penulis melakukan analisis perbandingan Erasure Coding dan Replication pada sistem penyimpanan open source berbasis Software Defined Storage (SDS) untuk mengukur kinerja Disk Utilization, IOPS, penggunaan CPU dan throughput pada pembacaan dan penulisan berdasarkan banyak disk dari perbandingan saat mode Replication dan erasure code pada SDS. Jumlah disk yang digunakan adalah 3 disk, 6 disk, dan 9 disk dengan masing-masing disk berukuran 100 GB dan menggunakan 3 server penyimpanan yang dijadikan 1 cluster server penyimpanan SDS.
Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian ini, Erasure Coding dapat menghemat penyimpanan 3 kali lipat dari Replication. Tetapi kinerja throughput dan IOPS pada Replication jauh lebih unggul dibandingkan Erasure Coding dengan rata-rata penulisan dan pembacaan pada Replication sebesar 31,2 MB/s dan 41,4 MB/s, sedangkan Erasure Coding sebesar 25,2 MB/s dan 27,3 MB/s. Secara keseluruhan, untuk mendapatkan kinerja penyimpanan yang lebih besar dapat menggunakan Erasure Coding, untuk kinerja yang membutuhkan kecepatan dapat menggunakan Replication.
Kata Kunci: Software Defined Storage, Erasure Coding, Replication, Storage