Anak-anak adalah masa dimana laki-laki ataupun perempuan belum mengalami pubertas, anak-anak adalah tahapan seseorang untuk berkembang dan juga belajar. Namun tak luput juga dengan keterbatasan, sebagian anak mempunyai keterbatasan dalam mempelajari dan memahami lingkungan sekitar. Salah satu penyebabnya adalah anak-anak yang punya gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak-anak yang mempunyai gangguan tersebut sulit untuk berkembang dan juga mempelajari lingkungan sekitar, sehingga intelektual mereka dibawah dengan anak-anak normal lainnya. Untuk membantu kemampuan kognitif dan motorik anak-anak Autism Spectrum Disorder (ASD) diberikan terapi, salah satunya terapi okupasi menerapkan permainan sebagai media belajar dan menstimulasikan kemampuan mereka. Permainan yang biasa dimainkan adalah puzzle. Namun sejalannya waktu permainan tersebut perlu dikembangkan ke teknologi digital agar memberikan kesan lebih ketika bermain dan menjadi alternatif media terapi, oleh karena itu diperlukan sebuah pemodelan untuk menghasilkan sebuah media yang dapat memberikan pengalaman menarik ketika memainkannya. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut metode User Centered Design (UCD) diperlukan, karena metode ini memperhatikan kebutuhan dari penggunanya. Untuk mengetahui Usability-nya menggunakan metode QUIM (Quality in Use Integrated Measurement). Dari pengujian yang dilakukan dihasilkan user persona tipe rendah mendapatkan persentase 80% di setiap variabelnya sedangkan user persona tipe baik mendapat persentase 86-100% dari variabel yang di ujicoba, yang dapat disimpulkan media yang dirancang hasilnya baik dan sesuai kebutuhan pengguna. Sedangkan untuk pengujian stimulasi motorik menggunakan TGMD (Test of Gross Motor Developmenti), hasil yang didapatkan adanya perkembangan stimulasi motorik ketika anak menggunakan prototype media yang dirancangAnak-anak adalah masa dimana laki-laki ataupun perempuan belum mengalami pubertas, anak-anak adalah tahapan seseorang untuk berkembang dan juga belajar. Namun tak luput juga dengan keterbatasan, sebagian anak mempunyai keterbatasan dalam mempelajari dan memahami lingkungan sekitar. Salah satu penyebabnya adalah anak-anak yang punya gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak-anak yang mempunyai gangguan tersebut sulit untuk berkembang dan juga mempelajari lingkungan sekitar, sehingga intelektual mereka dibawah dengan anak-anak normal lainnya. Untuk membantu kemampuan kognitif dan motorik anak-anak Autism Spectrum Disorder (ASD) diberikan terapi, salah satunya terapi okupasi menerapkan permainan sebagai media belajar dan menstimulasikan kemampuan mereka. Permainan yang biasa dimainkan adalah puzzle. Namun sejalannya waktu permainan tersebut perlu dikembangkan ke teknologi digital agar memberikan kesan lebih ketika bermain dan menjadi alternatif media terapi, oleh karena itu diperlukan sebuah pemodelan untuk menghasilkan sebuah media yang dapat memberikan pengalaman menarik ketika memainkannya. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut metode User Centered Design (UCD) diperlukan, karena metode ini memperhatikan kebutuhan dari penggunanya. Untuk mengetahui Usability-nya menggunakan metode QUIM (Quality in Use Integrated Measurement). Dari pengujian yang dilakukan dihasilkan user persona tipe rendah mendapatkan persentase 80% di setiap variabelnya sedangkan user persona tipe baik mendapat persentase 86-100% dari variabel yang di ujicoba, yang dapat disimpulkan media yang dirancang hasilnya baik dan sesuai kebutuhan pengguna. Sedangkan untuk pengujian stimulasi motorik menggunakan TGMD (Test of Gross Motor Developmenti), hasil yang didapatkan adanya perkembangan stimulasi motorik ketika anak menggunakan prototype media yang dirancang.