Abstrak
Kemajuan teknologi informasi mendorong perubahan yang positif terhadap kehidupan sosial di masyarakat, salah satunya merupakan perubahan gaya komunikasi masyarakat modern yang cenderung menggunakan media sosial untuk memudahkan proses pertukaran informasi. Tetapi, dibalik dampak positif yang dihasilkan juga terdapat dampak yang negatif karena cepatnya proses pertukaran informasi ini menjadi salah satu penyebab terjadinya tindak body shaming di media sosial. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode kualitatif serta pendekatan fenomenologi Alfred Schutz. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dan wawancara semi-terstruktur terhadap 10 orang informan yang pernah mengalami tindak perilaku body shaming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman dari korban dapat memengaruhi dan menyebabkan perubahan terhadap pemaknaan diri dari korban body shaming.
Kata kunci : body shaming, media baru, fenomenologi