Pertumbuhan industri layanan belanja online di Indonesia berkembang sangat
pesat khususnya di masa pandemi. Hal ini membuat perusahaan layanan finansial
kredit atau cicilan mulai meramaikan industri berbelanja online untuk mendukung
transaksi pengguna platorm berbelanja online untuk bisa merasakan keuntungan
tawaran cicilan dalam berbelanja online. Akan tetapi, masih sedikit perusahaan
layanan finansial yang hadir menyediakan layanan cicilan berbelanja online
khusus untuk kaum muslim sebagai pemeluk agama mayoritas di Indonesia, hal
ini membuat sebagian kaum muslim di Indonesia memilih untuk tidak
menggunakan layanan cicilan berbelanja online karena dianggap mengandung
praktik riba yang melanggar syariat hukum islam. Pada penelitian ini
dikembangkan aplikasi website layanan cicilan online syariah yang penulis
namakan Syawall untuk mengatasi masalah tersebut khususnya pada bagian backend pada modul user. Pada tahap pengembangan back-end modul user pada
website Syawall, penulis menggunakan metode iterative incremental sebagai
metode pengembangan. Adapun alasan dipilihnya metode ini adalah metode
itertive incremental memungkinkan terjadinya proses pengulangan kembali ke
tahap sebelumnya apabila terdapat perubahan kebutuhan dan dibutuhkan
perbaikan, tahap pengulangan ini akan terus berulang hingga hasil sesuai dengan
kriteria yang diinginkan. Hal ini membuat iterative incremental menghasilkan
kepuasan pengguna yang lebih tinggi. Berdasarkan pengujian website Syawall
yang dilakukan dengan menggunakan salah satu metode black-box testing yaitu
scenario testing, pada iterasi pertama mdnghasilkan masukan untuk dilakukan
penambahann fitur, masukan ini dijadikan bahan evaluasi sebagai dasar
pengembangan pada iterasi fase kedua. Setelah pengujian fase kedua selesai
dilakukan, hasilnya dapat diambil kesimpulan bahwa calon pengguna sebagai
tester merasa fitur-fitur yang dikembangkan sudah memenuhi kebutuhan calon
pengguna. Setelah itu dilakukan user acceptance test, adapun total nilai yang
diperoleh adalah 173 dengan rata-rata presentase sebesar 86,5%. Kedepannya
aplikasi webiste Syawall dapat dikembangkan sistem skema pengguna gagal bayar
dan melakukan pembatalan dan mengembangkan pengalaman pengguna lebih
baik lagi