Kandungan zat metilen biru dalam limbah industri tekstil dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi saluran pencernaan, iritasi kulit, dan lain – lain. Salah satu upaya untuk menangani hal tersebut adalah menggunakan adsorben yang akan menyerap (adsorpsi) zat metilen biru. Pada penelitian ini, adsorben yang digunakan adalah nanopartikel AlO(OH) yang diperoleh dari bijih bauksit dengan proses Bayer. Kemudian, hasil yang diperoleh dikalsinasi pada suhu 300oC, 400oC, dan 500oC serta dikarakterisasi dengan XRD (X – Ray Diffraction) dan SAM (Surface Area Meter). Hasil XRD menunjukkan sampel dengan kalsinasi 300oC dan 400oC menghasilkan nanopartikel AlO(OH), sedangkan pada suhu kalsinasi 500oC sampel menghasilkan unsur campuran. Nanopartikel AlO(OH) yang dihasilkan memiliki struktur orthorhombic serta ukuran kristal 2.73 nm dan 2.28 nm. Hasil BET menunjukkan nanopartikel AlO(OH) dengan kalsinasi 400oC memiliki luas permukaan sebesar 347.657 m2/g dan ukuran partikel 5.73 nm. Kemudian nanopartikel AlO(OH) diuji kemampuan adsorpsinya menggunakan metilen biru. Hasil pengujian menunjukkan adsorben nanopartikel AlO(OH) dengan kalsinasi 400oC memiliki kemampuan adsorpsi lebih baik daripada sampel lainnya. Adsorpsi metilen biru dengan nanopartikel AlO(OH) lebih sesuai dengan isoterm Langmuir dengan nilai R2 = 0.9446 dan kapasitas adsorpsi maksimum 25.773 mg/g. Lalu analisis kinetika adsorpsi lebih sesuai dengan orde 3 dengan nilai konstanta laju reaksi terbesar 0.0001.