Semakin bertambahnya waktu kebutuhan energi listrik akan terus
meningkat. Saat ini energi listrik masih banyak menggunakan bahan bakar fosil
sebagai sumber utamanya dan seiring berjalannya waktu ketersediaan bahan bakar
fosil akan habis, sehingga diperlukan alternatif untuk mengganti bahan bakar fosil
sebagai sumber energi terbarukan. Microbial fuel cell (MFC) merupakan salah satu
alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil untuk
menghasilkan energi listrik. MFC menggunakan bakteri sebagai katalis pada proses
oksidasi zat organik dan anorganik yang memiliki tujuan sebagai penghasil listrik.
Dalam penelitian ini digunakan MFC berjenis tubular sebagai sistem utama yang
dilakukan secara semi kontinu yang bertujuan untuk melakukan optimasi sistem
dengan kondisi substrat yang digunakan dinamis, yaitu substrat bergerak menuju
sistem dan keluar sistem. Sistem dioperasikan dengan mengalirkan substrat terlebih
dahulu dari kompartemen awal menuju sistem MFC yang telah dihubungkan
dengan sensor pengukuran, lalu dialirkan ke dalam kompartemen akhir untuk
dilakukan optimasi yang kemudian substrat tersebut akan dialirkan kembali ke
kompartemen awal dengan menggunakan pompa air. Percobaan dilakukan dengan
menggunakan variasi komposisi substrat terhadap variasi laju aliran. Dari penelitian
yang dilakukan selama 12 hari didapatkan produksi daya listrik rata-rata terbaik
sebesar 0,63 mW dengan menggunakan perbandingan komposisi substrat 14:1 L,
jika dibandingkan dengan menggunakan perbandingan komposisi substrat 10:5 L
dan perbandingan komposisi substrat 12:3 L yang hanya mampu menghasilkan
daya rata-rata sebesar 0,33 mW dan 0,34 mW.