Komsumsi kopi selalu meningkat setiap tahunnya di Indonesia bahkan dunia, begitu pula ampas hasil pengolahan kopi. Ampas kopi merupakan bubuk kopi yang sudah melewati proses penyeduhan dan tidak ikut dalam penyajian minuman kopi. Dalam hal ini ampas kopi merupakan produk dari hasil pengolahan kopi yang kurang dimanfaatkan secara maksimal atau bahkan tidak dimanfaatkan lagi. Tingginya limbah padat yang dihasilkan dari ampas kopi yang tidak dimanfaatkan kembali karena ketidak tahuan orang mengenai manfaat ampas kopi. Angka pembuangan limbah ampas kopi terbesar dihasilkan oleh para pengusaha besar di bidang kopi. Mereka biasanya membuang limbah ampas kopi ke sungai. Hal tersebut dapat merusak lingkungan dan juga matinya biota di sungai. Dari permasalahan tersebut terdapat solusi untuk memanfaatkan kembali ampas kopi menjadi cangkir sekali pakai. Cangkir tersebut mengusung konsep biodegradable atau dapat terurai secara natural dan tidak mencemari lingkungan. Konsep tersebut sebelumnya sudah diaplikasikan pada plastik casava yang dapat terurai dengan menggunakan air panas. Menggunakan metode eksperimen dengan mengujicobakan kombinasi/komposisi material yang ada, didapatkan hasil berupa cangkir yang dapat menampung hingga 220 ml. Diharapakan dapat memberi opsi produk inovasi berupa cangkir sekali pakai yang berdampak mngurangi limbah yang dihasilkan dari produksi kopi yang cukup tinggi.