Abstrak
Proses menuju ketahanan pangan atau mandiri pangan mendapat tantangan peningkatan
pertumbuhan penduduk. Lahan pertanian mengalami degradasi luas dan fungsinya, ditambah
lagi penggunaan pupuk anorganik yang menyebabkan degradasi struktur tanah. Pupuk organik
konvensional kurang efektif, dimana proses produksi yang membutuhkan waktu dan tenaga
kerja lebih. Untuk itu dibutuhkan solusi dalam pengelolaan bahan-bahan atau limbah organik,
agar lebih mudah dan efisien digunakan. Solusi yang ditawarkan yaitu pupuk organik yang
dihasilkan dari sisah proses pembakaran pada reaktor gasifikasi downdraft yang diberi nama
pupuk organik gasifikasi. Limbah peternakan sapi, kambing, dan ayam digunakan sebagai
bahan baku-bahan bakar. Dimana dengan penggunaan limbah peternakan sebagai bahan bakar,
hal ini diharapkan mengatasi masalah pengelolahan limbah peternakan. Pengujian dilakukan
dengan uji mutu dan efektifitas untuk mengetahui potensi pupuk organik gasifikasi yang
dihasilkan. Uji mutu pupuk dilakukan dengan uji unsur hara N, P, dan K. Uji mutu
menunjukkan bahwa pupuk organik gasifikasi yang dihasilkan memiliki keunggulan
kandungan hara unsur P (Fosfor). Uji efektifitas dilakukan pada bibit tanaman tomat, terong,
dan cabai. Uji efektifitas yang dilakukan dengan uji tanam semai menunjukkan bahwa pupuk
organik gasifikasi memiliki efektifitas yang cukup baik dan cukup berimbang dengan pupuk
komersil lain yang diuji.
Kata Kunci: pertumbuhan penduduk, limbah peternakan, gasifikasi downdraftt, potensi
pupuk organik gasifikasi