Tanaman cabai merupakan salah satu tanaman yang dibutuhkan di Indonesia. Banyak
orang berminat bercocok tanam khusus cabai merah, baik untuk sekedar hobi maupun untuk
tujuan dikonsumsi sendiri. Namun saat ini ketersediaan lahan untuk bercocok tanam terutama di
perkotaan sudah tidak tersedia lagi. Lebih- lebih bagi yang tinggal di apartemen. Maka solusinya
adalah metoda bercocok tanam hidroponik berbasis IoT.
Pada Proyek Akhir ini dirancang dan direalisasikan sistem hidroponik berbasis IoT untuk
monitoring suhu sekitar media tanam dengan panjang 140cm, ketinggian 9cm, dan terdapat 5
lubang untuk diisi oleh tanaman. Adapun sensor- sensor yang digunakan pada proyek akhir ini
antara lain sensor DHT22 untuk mengukur suhu lingkungan sekitar, sensor HC-SR04 untuk
mengukur ketinggian air, dan sensor pH untuk mengukur kadar pH. Dan pada alat ini terdapat
monitoring suhu lingkungan sekitar media tanam menggunakan sensor DHT22, monitoring
ketinggian air pada media tanam menggunakan sensor HC-SR04, dan monitoring kadar pH pada
media tanam menggunakan sensor pH. Selain monitoring pada alat ini ada kontrol otomatis kadar
pH dengan sensor pH dan kontrol ketinggian air dengan sensor HC-SR04. Semua sensor akan
terhubung ke Arduino Uno sebagai mikrokontroler utamanya. Yang nantinya akan bisa dilihat
pada aplikasi Blynk di smartphone.
Hasil pengujian pada perancangan ini yaitu ketinggian air maksimal pada media tanam
hidroponik yaitu 9cm, hanya saja ada pembatasan ketinggian air pada media tanam menjadikan
ketinggian air maksimal pada ketinggian 5cm, dan pada sensor ultrasonik diatur menjadi batas
ketinggian air pada media tanam 6cm. Sehingga air pada media tanam akan mengalir terus
menerus sebagai sirkulasi. Pengujian pertama pada sensor ultrasonik mengisi media tanam dalam
keadaan air kosong hingga ketinggian 5 cm dapat terisi dalam waktu 2 menit 11 detik. Pada
pengujian kedua ketinggian air tetap stabil pada ketinggian 5cm dengan ke akuratan pengujian
dengan pembanding alat ukur yaitu mistar mendapatkan ke akuratan sensor HC-SR04 sebesar
100%. Pengujian kedua yaitu pada kadar pH menggunakan sensor pH mendapatkan rata- rata
kadar pH mendapatkan 6,1675, pH terendah pada 6,050, dan pH tertinggi pada 6,440. Pengukuran
pada sensor pH dibandingkan dengan pH meter mendapatkan keakuratan sensor pH sebesar
97,78%. Pengujian selanjutnya pada sensor suhu dengan suhu rata- rata mendapatkan 24,56 °C,
suhu terendah yaitu 19,1 °C, dan suhu tertinggi 29,2 °C. Alat pembanding yang digunakan untuk
sensor DHT22 yaitu thermometer mendapatkan keakuratan sensor DHT22 sebesar 98,74%.
v
Dan semua hasil dari parameter- parameter yang terpasang pada rancangan ini dikirimkan ke
aplikasi Blynk sebagai tempat untuk monitoringnya dan data yang dikirim sesuai pada monitor
Arduino Uno. Tanaman cabai pun yang berusia kurang lebih 6 minggu dengan keadaan tanaman
cabai belum berbunga dan berbuah, ketika sudah berada di media tanam hidroponik yang dibuat
dalam waktu 2 minggu tanaman cabai mulai berbuah dan dalam waktu 4 minggu buah pada
tanaman cabai sudah mulai matang.
Kata Kunci: Arduino Uno, Monitoring, Hidroponik, Cabai