Vulnerability Scanning merupakan salah satu tahap awal yang digunakan dalam praktek penetration testing atau pentesting, vulnerability scanning dapat dikatakan sebagai salah satu proses vital karena bisa menentukan bagaimana kegiatan penetration testing dilakukan nantinya. Metode konvensional mengharuskan scanning dilakukan secara keseluruhan di mana hal tersebut memakan waktu yang cukup lama serta menggunakan resource yang cukup besar. Pada paper ini, penulis mengusulkan sebuah model yang dibangun berdasarkan salah satu jenis Algoritma Boosting, yaitu Gradient Boosting untuk ditetapkan sebagai dasar melakukan vulnerability scan berdasarkan port response dari host sasaran. Port yang digunakan sebagai parameter pun hanya terdiri dari lima jenis port yang ditentukan dari beberapa referensi buku, di mana dari data yang didapat menyatakan bahwa tiga dari lima port ini memiliki persentase sebesar 65% paling sering dan vulnerable terhadap aktivitas eksploitasi, port tersebut mencakup TCP 22, TCP 80, TCP 443, UDP 53, dan UDP 80. Dari hasil pengujian yang dilakukan sebanyak 15 (lima belas) kali dengan metode CV atau Cross Validation, model yang dibangun dengan menerapkan Algoritma Gradient Boosting mendapatkan hasil akurasi, presisi, dan recall berturut-turut sebesar 98.810%, 98.903%, dan 98.812% serta error rate sebesar 0.00260.